"Kerugian ini diharapkan akan diganti asuransi," ujar Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina Rukmi Hadihartini dalam rapat dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 23 Mei 2011.
Rukmi mengungkapkan, kerugian Pertamina akibat kebakaran tersebut berasal dari kerugian fisik tangki dan pembangunan sebesar US$10 juta atau sekitar Rp90 miliar. Serta kerugian akibat minyak yang terbakar senilai US$20 juta atau Rp180 miliar.
Selain itu, Pertamina juga memperkirakan biaya operasional untuk proses pemadaman kebakaran kilang mencapai US$1 juta atau Rp9 miliar.
Menurut Rukmi, seluruh nilai kerugian tersebut masih akan divalidasi oleh pihak terkait terutama dari perusahaan asuransi.
Copot Pejabat
Pada bagian lain, manajemen Pertamina memutuskan untuk mencopot jabatan empat orang pegawai setingkat manager sebagai buntut dari terbakarnya kilang minyak Cilacap tersebut.
Keempat orang tersebut masing-masing adalah manager kilang, manajer produksi, manager pemeliharaan, dan manager engineering.
Ketiga tangki di kilang Cilacap terbakar pada 2 April 2011. Tangki yang terbakar bukanlah tangki berisi BBM melainkan berisi minyak ringan HOMC (High Octane Mogas Component).
Api yang membakar tiga tangki minyak milik Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah diketahui mulai merambat sejak Sabtu, 2 April 2011 pada pukul 04.55 WIB dab baru berhasil dipadamkan pada Rabu, 6 April 2011.
Tangki-tangki tersebut di antaranya tangki 31 T-2 dan tangki 31 T-3 yang sudah padam sejak Minggu, 3 April 2011 dan tangki 31 T-7 yang sebetulnya pada Selasa 5 April 2011 sempat padam tapi kembali terbakar. (umi)
Pertamina berharap seluruh kerugian tersebut akan ditanggung pihak asuransi
sumber : VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar