Laman

Rabu, 25 Mei 2011

Metro Ada Sekolah Reyot di Jantung Ibukota




Sekilas jika bicara Jakarta Pusat, tentunya identik dengan sekolah-sekolah besar. Namun, tidak demikian halnya dengan SDN 01/02 Kwitang. Sekolah ini sangat jauh dari kesan kota besar. Jangan membayangkan SD ini terletak di jalan besar di daerah Senen.
Saat VIVAnews.com bertanya tentang sekolah ini di Senen pun tak banyak orang yang tahu. Sekolah ini terletak dekat pasar yang masuk lewat Jalan Kramat Raya Kwitang, kemudian masuk Jalan Kramat III. Dari situ masih jalan lumayan jauh dan masuk ke dalam Gang Listrik I. Di dalam gang sempit itulah sekolah itu berdiri.

Sekolah ini terdiri dari dua bagian. SDN 01 Kwitang adalah sekolah yang masuk pagi, sedangkan SDN 02 Kwitang adalah sekolah masuk siang. Setiap bagian sekolah memiliki kepala sekolah yang berbeda.

"SDN 01 Kwitang masuk pukul 06.30 dan keluar pukul 12.10, sedangkan SDN 02 Kwitang masuk pukul 12.20 dan pulang pukul 17.10," ujar Kepala Sekolah SDN 02 Kwitang, Yulianto Djuanaedi di Jakarta, Rabu 25 Mei 2011. Anak kelas 1 dan kelas 2 pulang lebih cepat dibandingkan kelas 3, 4,5, dan 6.

SDN 01/02 Kwitang menjadi perhatian saat Selasa 24 Mei 2011 sekitar pukul 15.30 WIB, atap kanopi sekolah itu runtuh dari lantai 3 dan menimpa atap kantin. Saat kejadian cuaca cerah dan tidak ada angin kencang.

Tiga siswa dan satu penjaga kantin Sekolah mengalami luka-luka setelah tertimpa atap. Seluruh korban menderita luka pada bagian kepala. Korban adalah tiga siswa yakni  Setya Puji (7), Anggi (7), dan Indri (7), juga penjaga kantin, Khumaeroh (45).

Kejadian bermula saat ketiga korban bermain-main di kantin sepulang sekolah. Ketiga korban yang merupakan siswa kelas 2 sudah pulang lebih awal. Saat bermain di kantin itulah peristiwa naas itu terjadi.

"Atap kanopi yang berada di lantai 3 jatuh ke lantai 2. Percikan mengenai warung di lantai dasar dan mengenai keempat korban. Ketiga siswa tidak mengalami luka parah sedangkan penjaga kantin harus mendapat tiga jahitan," ujar Yulianto.

Menurut Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Pusat, Zainal Soelaiman, sekolah sudah direnovasi sejak tahun 2004 dan tidak ada masalah sebelumnya. Namun dua hari sebelum kejadian ada angin dan hujan deras. "Bisa saja itu menjadi penyebabnya," ujarnya.

Bukan Pertama Kali

Kejadian sore kemarin ternyata bukan yang pertama menimpa SDN 01/02 Kwitang. Sekolah tersebut pernah ambruk pada tahun 2004 lalu. Sejak itulah sekolah direnovasi.

"Kejadian seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Tahun 2004 lebih parah lagi sekolahnya ambruk semua," kata salah seorang warga RT 3 RW 9, Kelurahan Kwitang Edis A Simamora (41).

Namun, menurut Edis kejadian tujuh tahun lalu itu tidak menelan korban jiwa. "Kejadiannya malam hari. Kalau tidak salah waktu itu musim hujan," cerita Edis. Saat itu sekolah hanya memiliki satu lantai. Setelah renovasi akibat kejadian tersebut sekolah ini memiliki tiga lantai. Namun ternyata atap sekolah ini masih bisa ambruk. (eh)
• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar